Kisah Tragis Hakan Sukur, Legenda Bola Turki yang Jadi Buronan Negara

Online Colleges In Florida Criminal Justice Online Programs Online Criminal Justice Programs Online Masters Programs In Education Psychology Degree Online Accredited Online Colleges In Sc Online Mba Programs No Gmat Online Business Management Degree Criminal Justice Degree Online Substance Abuse Counselor Degree Online Best Online Colleges For Working Adults Online Colleges Florida Good Online Colleges Online Accounting Degree Online Colleges In Missouri Online Mba No Gmat Online Rn To Bsn Online College Schools Rn To Bsn Online List Of Online Colleges Rn To Bsn Online Programs Rn Bsn Online Programs Online Colleges In Wisconsin Cswe Accredited Online Msw Programs Cheapest Online Business Degree Msw Programs Online Psychology Degree Online Online Mba Programs In Nc Online Mha Online Medical Billing And Coding Programs Rn To Bsn Online Fast Best Online Psychology Degree Programs Masters In Nursing Education Online Special Education Masters Programs Online Affordable Online Colleges Bachelor Degree Online Suny Oswego Online Mba Online Business Degree Online Colleges In Az Online Schools For Business Healthcare Degrees Online Online Psychology Masters Online Rn Bsn Programs Online Colleges In Kansas Online Colleges Affordable Accredited Online Colleges Best Online Mha Programs Online Colleges In Iowa Best Online Bsn Programs Online Accounting Degree Texas Online Masters Information Technology Online Masters Degree Programs Online Masters Of Nursing Programs Accredited Online Business Schools Online Schools For Social Work Earn An Mba Online Online Masters In Education Mba Online Programs Best Online Schools For Veterans Most Affordable Online Colleges Online Colleges In Texas Online Accredited Colleges Masters In Social Work Online Msw Online Programs Online Bachelor Degree Programs Fastest Bachelors Degree Online Colleges Online Masters In Special Education Online Georgia Tech Online Mba Accounting Degree Online Masters In Human Resources Online Rn To Msn Online Best Online Colleges In California Human Resources Degree Online Business Degree Online Online Colleges In Nc Online Payroll Services For Small Business Best Value Online Mba Accelerated Online Degree Programs Criminal Justice Certificate Programs Online Online Masters In Human Resources Online Masters Programs In Counseling College Online Msw Online Regionally Accredited Online Colleges Online Schools In Nj Masters In Education Online Bsn Programs Online Rn Bsn Online Online Early Childhood Education Online Msn Programs Online Colleges In Ga Car Insurance Quotes Online Accredited Online Schools Accounting Masters Online Online Marketing Degree Online Masters Programs In Ohio Online Bsn Programs Psychology Masters Degree Online


PENIKMAT sepakbola generasi 90-an dan awal 2000-an pasti mengenal siapa Hakan Sukur. Termasuk saya yang beruntung pernah melihat pemain asal Turki tersebut selagi aktif menjadi pesepakbola top Eropa.

Namun semua kenangan itu sepertinya akan hanya menjadi catatan di buku sejarah dan bisa saja dihapus keberadaannya.

Terdapat sebuah foto terkenal di Turki, sebuah foto yang diambil dari salah seorang pesepakbola terhebat di Turki. Pemain yang pernah meraih gelar Uefa Cup dan pernah membawa negaranya hingga babak semifinal Piala Dunia.

Dalam foto tersebut Hakan Sukur berdiri bersama dua tokoh besar, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan seorang ulama besar Turki, Fethullah Gulen. Foto yang diambil saat Hakan Sukur merayakan pernikahannya. Sebuah momen yang seharusnya menjadi sebuah memori indah bagi Hakan Sukur namun tidak pada kenyatannya.

Kini, wanita yang ia nikahi telah meninggal. Ayahnya dipenjara, dan pemain yang sudah 112 kali memperkuat timnas Turki tersebut kini sedang dalam pengasingan. Lebih tepatnya disebut sebagai buronan.

Andai ia memutuskan kembali ke tanah airnya, maka hukuman penjara seumur hidup bahkan hukuman mati sudah menanti untuknya. Semua pujian, semua sanjungan yang pernah ia terima saat masih menjadi pesepakbola kini hilang tak berbekas. Bahkan tidak ada harapan lagi bagi Hakan Sukur untuk kembali menjadi seperti sediakala.

Banyak mungkin pesepakbola yang mengalami kegagalan pasca mereka pensiun dari dunia yang sudah membesarkan nama mereka. Tapi dari semuanya, tidak ada yang bisa lebih buruk dari apa yang dialami Hakan Sukur saat ini.

Hakan adalah seorang legenda. Banteng dari Bosphorus dimana penduduknya makan, minum, dan tidur bersama sepakbola. Namanya begitu besar di negara gila sepakbola tersebut. Hakan memiliki semuanya. Baik itu rekor bersama Galatasaray maupun negaranya.

Hakan juga dihormati oleh para fans klub-klub besar di Turki seperti Fenerbahce dan Besiktas. Hakan juga pernah mengecap Premier League ketika membela Blackburn Rovers di musim 2002/03. Juga menjadi aktor prestasi Turki di Piala Dunia 2002 saat menjadi pencetak gol tercepat ketika melawan Korea Selatan (10,8 detik).

Setelah memutuskan untuk gantung sepatu di usia 36 tahun, Hakan beralih profesi sebagai seorang pundit dan terjun ke dunia politik. Sukur saat itu bergabung bersama partai religius dan konservatif, AKP, yang mana saat ini berkuasa. Momen dimana kekacauan semua ini bermula.

Pernikahannya berakhir dengan perceraian. Dan mantan istrinya, Esra, tewas saat sebuah gempa bumi dahsyat mengguncang Turki di tahun 1999 yang mengakibatkan 17.000 orang di Izmit dan Istanbul tewas.

Sukur saat itu masih bekerja sebagai seorang pundit di sebuah televisi nasional, TRT. Kemampuan dan pengetahuannya begitu dikagumi, sekaligus menarik dan tajam. Hakan Sukur kembali menikah dan kemudian memiliki tiga anak.

Pandangan politiknya akhirnya membawa dirinya menjadi seorang anggota parlemen bagi partai Keadilan dan Perkembangan. Partai yang dipimpin oleh Erdogan. Ketika itu ia masih menjalin kontak dengan Gulen, pria yang saat itu berada di dalam foto bersamanya.

Gulen sendiri dikenal sebagai figur yang tak jelas dan begitu menginginkan Turki kembali menjadi negara Islam. Hingga akhirnya pada tahun 2013, pemerintah Turki memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah yang dijalankan oleh para pendukung setia Gulen.

Blundernya, Sukur memutuskan keluar dari partai pemerintah dan memilih jalur independen sebagai anggota parlemen. Jalur yang begitu jauh dari sepakbola dan membuat dirinya masuk ke dalam masalah serius.

Dirinya mulai menimbulkan kontroversi saat melakukan pidato di sebuah universitas dengan mengatakan bahwa dirinya adalah orang Albania dan bukan orang Turk. Kata-kata berbahaya di saat dan waktu yang berbahaya dimana kata ‘Albania’ dan ‘Kurdi’ dianggap sebagai bentuk antinasionalisme.

Di tahun 2016 Sukur dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden Erdogan di media sosial. Dirinya didakwa di bulan Juni namun bersikeras bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menyerang Presiden. Namun pihak penuntut beranggap sebaliknya dan menganggap tweet-nya berhubungan dengan Erdogan.

Hingga akhirnya di bulan Juli tahun tersebut terdapat sebuah kejadian luar biasa. Sebuah kudeta gagal yang pemerintah yakini diotaki oleh pendukung Gulen. Kekacauan dan desing peluru saat itu terjadi di salah satu kota terpadat Eropa tersebut.

Lebih dari 300 orang kehilangan nyawa. 120.000 kehilangan pekerjaan dan sebanyak 50.000 orang ditangkap. Dan siapapun yang memiliki hubungan dengan simpatisan Gulen dicurigai.

Hingga keluarlah surat penangkapan yang ditujukan untuk Hakan Sukur di bulan Agustus. Pihak berwajib provinsi Sakarya menuduh Sukur sebagai anggota kelompok teror bersenjata yang dikenal dengan sebutan Organisasi Teroris Fethullah.

Sukur sebenarnya memiliki kesempatan untuk tidak mengakui dirinya terlibat dengan Gulen dan mendapatkan kebebasan dan keamanan. Namun opsi tersebut tidak diambil. Ayah Sukur, Selmet, ditangkap saat sedang di masjid di Adapazari.

Mereka dituduh mendukung kudeta secara finansial dan uang mereka akhirnya disita. Namun Sukur berhasil lolos ke Amerika. Di bulan Juni tahun kemarin, ayah Sukur dikabarkan meninggal karena kanker tanpa mendapatkan kemerdekaannya.

Dan kini, Hakan Sukur sendiri sedang dalam masa pengasingan, dibayang-bayangi oleh kesuksesan karir sepakbolanya. Sukur yang begitu merindukan kampung halamannya saat ia bermain di luar negeri, namanya sudah pudar di negara yang pernah mengelu-elukan namanya di stadion dan jalanan.

Artikel ini mengambil referensi dari Theguardian yang dirilis tanggal 18/02/2018.



sumber: http://c.uctalks.ucweb.com/detail/e728251ef3b2411582556226ee724e63?a=1&uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&uc_news_item_id=1967543677795414&uc_news_app=browser_iflow&comment_stat=1&comment_type=0&reco_id=50493fb9-77d9-46e4-ac14-f0e1a3aefe71&ucnews_rt=kWalsItem&entry=browser&entry1=shareback&entry2=widget
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==